Segala puji hanya bagi Allah, pencipta dan pemilik alam semesta. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam, para sahabat, tabi’in, dan generasi selanjutnya sampai hari kiamat.
Hisab Si Kaya dan Si Miskin
Kesehatan badan, usia muda yang kuat dan penuh semangat, waktu yang diisi dengan banyak kegiatan, ilmu yang berhasil diraih, serta harta kekayaan yang dimiliki, ialah nikmat dan sekaligus amanah dari Allah Azza wa Jalla.
Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah atas segala jenis nikmat tersebut. Jika dipergunakan untuk amal-amal kebaikan, niscaya pemiliknya adalah orang yang beruntung di akhirat. Sebaiknya jika digunakan untuk hal-hal yang percuma lagi sia-sia apalagi bernilai dosa, niscaya pelakunya akan mendapatkan kesengsaraan abadi di neraka. Wal ‘iyadzubillah.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR. Tirmidzi)
Apabila pertanyaan untuk berbagai nikmat hanya berkisar satu tema pokok, yaitu untuk apa nikmat tersebut dipergunakan. Tidak demikian halnya dengan harta. Khusus untuk nikmat harta, Allah mengajukan 2 pertanyaan, yaitu ‘darimana engkau dapatkan?’ dan ‘untuk apa engkau pergunakan’, sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits dari Abu Barzah, Ibnu Umar, dan Ibnu Mas’ud di atas.
Oleh karenanya, orang mukmin yang miskin dan kekurangan harta akan menjalani proses hisab yang lebih singkat dan sedikit dibandingkan dengan proses hisab yang harus dijalani oleh orang mukmin yang kaya. Di saat mukmin yang miskin telah menyelesaikan proses hisab, menyeberangi shirath, dan diperkenankan untuk masuk ke dalam surga, boleh jadi orang mukmin kaya masih sibuk menjalani lama dan detailnya proses hisab.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa saat orang-orang kaya dihisab, mereka melihat golongan fakir dan miskin lewat di hadapan mereka, golongan itu melalui hisab yang sangat cepat. Orang-orang kaya itu bertanya keheranan, “Mengapa kalian begitu cepat melewati hisab ini?” Mereka menjawab, “Kami adalah kaum yang di dunia tidak memiliki apa-apa, lalu apa lagi yang akan dihisab dari kami?”
Dari Abdullah bin Amru dari Nabi, beliau bersabda, “Pada hari kiamat kelak kalian akan berkumpul. Lalu ditanyakan, “Dimanakah orang-orang yang fakir dan miskin dari umat ini?” Mereka pun segera berdiri. Lalu ditanyakan kepada mereka, “Apa yang dahulu kalian kerjakan?” Mereka menjawab, “Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau dahulu menguji kami, maka kami pun bersabar. Lalu Engkau mengaruniakan harta dan kekuasaan kepada selain kami.” Allah menjawab, “Kalian telah berkata benar.” Maka mereka pun dipersilahkan masuk ke dalam surga, sebelum orang lain dipersilahkan. Sementara sulitnya proses hisab harus dihadapi oleh orang-orang yang memiliki banyak harta dan kekuasaan.”
Para sahabat bertanya, “Dimana orang-orang mukmin pada hari itu?” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagi mereka disediakan kursi, kursi yang terbuat dari cahaya. Mereka dinaungi oleh awan tebal. Dan hari itu bagi orang-orang mukmin lebih pendek dari sesaat (satu jam) di waktu siang.” (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban)
Meski demikian, bukan berarti kedudukan orang mukmin yang miskin di surga lebih tinggi dari kedudukan orang mukmin yang kaya. Bisa jadi kedudukan mukmin yang kaya di surga lebih tinggi dari kedudukan orang mukmin yang miskin, mengingat banyak amal shalih yang hanya mampu dikerjakan oleh orang yang kaya, seperti berjihad dengan harta, bersedekah, memerdekakan budak, membangun masjid, menyantuni kaum fakir miskin, menyantuni janda dan anak-anak yatim, membiayai para pelajar ilmu diinul Islam, dan lain-lain.
Wallahu a’lam
Bagikan informasi tentang Hisab Si Kaya dan Si Miskin [Ayo, Muhasabah Diri] kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk Hisab Si Kaya dan Si Miskin [Ayo, Muhasabah Diri]